LISTRIK STSTIS
Listrik
statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan
listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap
atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron
mempunyai muatan listrik negative.
Hukum
Coulomb
Charles
Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784 mencoba mengukur gaya tarik atau
gaya tolak listrik antara dua buah muatan, Ternyata dari hasil percobaannya,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada
jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan dari
masing-masing muatan.
- Besarnya
gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.
- Gaya
antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang
lurus.
- Gaya
tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua
muatan sejenis.
Secara
matematis, Hukum Coulomb dapat dirumuskan:
Keterangan:
F = gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak (Newton)
k = konstanta = 9 × 109 N m2 C-2
q1, q2 = muatan masing-masing benda (Coulomb)
F = gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak (Newton)
k = konstanta = 9 × 109 N m2 C-2
q1, q2 = muatan masing-masing benda (Coulomb)
r
= jarak antara kedua benda (meter)
D. Induksi
Listrik
Induksi listrik atau influensi imbas listrik adalah peristiwa pemisahan muatan
listrik (perpindahan elektron) karena didekati oleh benda bermuatan listrik.
E. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya listrik. Besarnya kuat medan listrik dapat ditentukan dengan rumus:
E. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya listrik. Besarnya kuat medan listrik dapat ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
E = Kuat medan listrik
(N/C)
F = Gaya Coulomb (N)
q = Muatan listrik (C)
F = Gaya Coulomb (N)
q = Muatan listrik (C)
F. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain per jumlah muatannya. Potensial listrik dirumuskan:
Potensial listrik adalah usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain per jumlah muatannya. Potensial listrik dirumuskan:
Keterangan:
W = Usaha, satuan Joule (J)
q = Muatan listrik, satuan Coulomb (C)
V = Potensial listrik, satuan volt (V)
q = Muatan listrik, satuan Coulomb (C)
V = Potensial listrik, satuan volt (V)
Hukum
Gauss
Untuk menentukan kuat medan listrik akibat
distribusi muatan tertentu dipergunakan hukum Gauss. Gauss menurunkan hukumnya
berdasarkan pada konsep-konsep garis-garis medan listrik, Hasil kali antara
kuat nedan listrik tersebut dinamakan fluks listrik Φ. Fluks
listrik didefinisikan
sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu
bidang.
Kuat
Medan Listrik untuk distribusi muatan kontinu
Hukum Gauss dapat digunakan untuk
menghitung kuat medan listrik dari suatu sistem muatan yang muatannya
terdistribusi seragam. Pada pembahasan ini dibatasi pada konduktor dua keping
sejajar, dan konduktor bola berongga.
Untuk konduktor dua keping sejajar,
misalkan, luas tiap keping A dan masing-masing keping diberi muatan sama tetapi
berlawanan jenis +q dan –q.
Jumlah garis medan yang menembus keping
adalah:
Oleh karena medan
listrik E menembus keping secara tegak lurus,
maka θ = 0, dan cos 0 =1, sehingga persamaan menjadi:
dengan σ = rapat muatan listrik, sebagai muatan per satuan luas:
Gambar
4.1.18. Konduktor dua keping sejajar
Energi
Potensial Listrik
Energi Potensial Listrik dan
Potensial Listrik
Gaya Coulomb dan medan litrik
merupakan besaran vektor, sedangkan energi potensial listrik dan potensial listrik
merupakan besaran skalar.
1) Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik akan
timnul bila sebuah muatan uji qo didekatkan pada sebuah muatan q. Besarnya
energi potensial yang timbul pada muatan qo sebanding dengan usaha yang
diperlukan untuk melawan gaya Coulomb FC. Perhatikan Gambar 4.18. Perubahan
energi potensial dari keadaan (1) ke keadaan (2) sebagai berikut:
ΔEP = -FC cos θ (Δs)= W12
dengan :
FC = gaya Coulomb
Δs = perpindahan muatan
Tanda minus pada persamaan di
atas berarti beda energi potensial sebanding dengan usaha untuk melawan gaya
Coulomb Fc. Jadi, dibutuhkan gaya sebesar F untuk melawan gaya Coulomb, F=-FC.
Pada Gambar 4.18 terlihat bahwa arah gaya F sama dengan arah perpindahan Ds
sehingga cos 0= 1, maka ΔEP = FΔs. Untuk Δs sangat kecil, r1- r2 =0. Gaya F
pada selang ΔEP dapat dianggap sebagai gaya rata-rata dari F1 dan F2 dengan:
Perubahan potensialnya :
ΔEP = W12 = FΔs
ΔEP =(r1-r2) = kqoq
dengan :
ΔEP = perubahan energi potensial
listrik antara kedudukan akhir dan kedudukan akhir
W12 = usaha yang dilakukan untuk
memindahan muatan qo.
qo = muatan, uji, q = muatan
sumber.
r2 = jarak antara muatan uji dan
muatan sumber pada kedudukan akhir yaitu titik 2.
r1 = jarak
antara muatan uji dan muatan sumber pada kedudukan awal yaitu titik 1.

Dua buah muatan masing-masing q1 = 6 μC dan q2 = 12 μC terpisah sejauh 30 cm. Tentukan besar gaya yang terjadi antara dua buah muatan tersebut, gunakan tetapan k = 9 x 109 dalam satuan standar!
Pembahasan
Data dari soal:
q1 = 6μC = 6 x 10−6 C
q2 = 12μC = 12 x 10−6 C
r = 30 cm = 0,3 m = 3 x 10−1 meter
F = ....?
Dari rumus gaya coulomb didapatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar